Strategi Penyebarluasan UKBI: Perlukah?
Oleh: Elva Yusanti*
Kantor Bahasa Provinsi Jambi
Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) merupakan alat ukur untuk mengetahui kemahiran berbahasa penutur bahasa Indonesia. UKBI dirancang guna mengevaluasi kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik tulis maupun lisan. Melalui UKBI, seseorang dapat mengetahui skor dan peringkat kemahiran berbahasa Indonesianya. Skor dan peringkat ini dituangkan dalam bentuk sertifikat yang berlaku secara nasional dan internasional selama dua tahun.
Sejak dikembangkan menjadi UKBI Adaptif Merdeka yang berbasis internet, masyarakat menjadi lebih mudah mengakses UKBI, kapan saja dan di mana saja. Kemudahan ini didukung juga dengan pembagian jadwal uji yang dapat dipilih peuji sesuai dengan keluangan waktunya. Dengan kemudahan ini, peuji dapat melaksanakan UKBI secara mandiri di rumah, sekolah, kampus, atau kantor, serta mendapatkan sertifikat digital UKBI yang dapat diunduh dan dicetak sesuai dengan kebutuhan.
Setakat ini, UKBI Adaptif Merdeka lebih banyak dimanfaatkan oleh peuji kategori pelajar. Pemanfaatan UKBI di kalangan pelajar memang sedang digiatkan mengingat masih rendahnya kemahiran berbahasa pelajar Indonesia, terutama membaca[1]. Salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk menyebarluaskan pemanfaatan UKBI di kalangan pelajar adalah menggratiskan biaya pengujian UKBI khusus pelajar. Sebelum 2021, para pelajar dikenai biaya Rp135.000,00[2] setiap kali akan mengikuti UKBI. Namun, sejak 2021, pelajar tidak perlu lagi membayar biaya UKBI (gratis).
Sebagai UPT Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kantor Bahasa Provinsi Jambi juga berupaya menggiatkan pelaksanaan UKBI di kalangan pelajar. Dibutuhkan berbagai strategi untuk mendukung upaya tersebut. Strategi ini diperlukan mengingat masih sedikit pelajar Provinsi Jambi yang memanfaatkan UKBI. Berdasarkan data peuji pada 2021, hanya 369[3] pelajar di Provinsi Jambi yang sudah mengikuti UKBI. Jumlah ini tentu masih jauh dari jumlah keseluruhan siswa SMP/SMA sederajat di Provinsi Jambi. Berdasarkan data Dapodik Dirjen PAUD Dikdasmen, Kemendikbudristek Tahun 2022, tercatat sekitar 120.945 siswa SMP, 76.673 siswa SMA, dan 51.920 siswa SMK di Provinsi Jambi. Dengan demikian, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 0,148% pelajar yang sudah mengikuti UKBI pada 2021.
Strategi Penyebarluasan UKBI
Untuk menyebarluaskan UKBI di Provinsi Jambi, Kantor Bahasa Provinsi Jambi, pada 2022, melakukan berbagai strategi. Strategi tersebut berupa koordinasi, sosialisasi, apresiasi, fasilitasi, dan kompetisi. Koordinasi dilakukan secara langsung ke Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Dinas Pendidikan Kota Jambi, dan Kanwil Kemenag Provinsi Jambi. Tujuan koordinasi adalah memberikan informasi seputar UKBI Adaptif Merdeka sekaligus meminta dukungan pihak terkait untuk menindaklanjuti pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka di setiap sekolah.
Sosialisasi UKBI dilakukan dalam dua cara, yakni luring dan daring. Sosialisasi secara luring dilaksanakan di sekolah-sekolah di Kota Jambi, sedangkan sosialisasi secara daring dilakukan melalui kegiatan webinar yang dapat menjangkau peserta di seluruh kabupaten di Provinsi Jambi. Sosialisasi dibarengi dengan pendaftaran UKBI sebagai bagian dari pemenuhan target nasional peuji pelajar.
Strategi berikutnya adalah apresiasi. Apresiasi yang dimaksud adalah pemberian piagam kepada sekolah yang melaksanakan UKBI Adaptif Merdeka dengan jumlah minimal peserta 50 orang. Selain itu, peuji pelajar yang memperoleh predikat kemahiran Istimewa atau Sangat Unggul juga diberikan piagam penghargaan yang dapat dimanfaatkan untuk dokumen kegiatan kebahasaan skala provinsi.
Selanjutnya, fasilitasi. Fasilitasi yang diberikan Kantor Bahasa Provinsi Jambi berkaitan dengan pendampingan pendaftaran, pendampingan pengujian, serta penyediaan sarana dan prasarana pengujian. Pendampingan pendaftaran dan pengujian dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Jambi ke sekolah-sekolah yang akan melaksanakan UKBI. Sementara itu, penyediaan sarana dan prasarana pengujian diberikan kepada lembaga, instansi, sekolah, atau perorangan yang melaksanakan UKBI di Kantor Bahasa Provinsi Jambi. Fasilitasi ini diberikan secara gratis sebagai bagian dari layanan UKBI.
Strategi terakhir yang dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Jambi dalam menyebarluaskan UKBI adalah kompetisi. Kompetisi ini berupa kegiatan Pemilihan Pelajar Penggerak Literasi dan Tradisi[4]. Kegiatan ini dihelat oleh Ikatan Duta Bahasa (Ikadubas) Provinsi Jambi bekerja sama dengan Kantor Bahasa Provinsi Jambi. Skor UKBI menjadi salah satu indikator penilaian dalam kompetisi ini. Peserta yang memperoleh skor UKBI tertinggi juga diberi penghargaan khusus.
Tindak Lanjut
Strategi penyebarluasan UKBI yang dilakukan Kantor Bahasa Provinsi Jambi tentu tidak bersifat temporer. Strategi ini harus ditindaklanjuti dengan pelaksanaan UKBI secara holistik dan integratif. Hal ini sesuai dengan fakta di lapangan, yakni terlaksananya UKBI di beberapa sekolah di Provinsi Jambi. Meskipun pelaksanaan UKBI di beberapa sekolah terkendala koneksi, strategi penyebarluasan UKBI berupa koordinasi, sosialisasi, apresiasi, fasilitasi, dan kompetisi terbukti efektif dalam menggiatkan UKBI di sekolah-sekolah di Provinsi Jambi. Bahkan, sebanyak tiga sekolah turut berpartisipasi dalam Apresiasi Giat UKBI Adaptif Merdeka Tingkat Nasional. Hal ini menunjukkan tingginya animo sekolah dalam memanfaatkan UKBI di kalangan pelajar.
Secara kualitas, hasil UKBI peuji pelajar Provinsi Jambi masih belum memenuhi standar. Namun, secara kuantitas, jumlah peuji pelajar meningkat cukup signifikan. Seperti yang disampaikan sebelumnya, pada 2021 hanya 369 pelajar yang mengikuti UKBI. Pada 2022, berdasarkan data per Desember 2022, sebanyak 2.359 pelajar Provinsi Jambi (0,945%) mengikuti UKBI. Jumlah ini secara langsung juga meningkatkan jumlah peuji pelajar secara nasional.
Penutup
Strategi penyebarluasan UKBI berbanding lurus dengan capaian peuji UKBI. Dengan kata lain, strategi yang tepat tentu menghasilkan keluaran (output) yang maksimal. Terlihat dari paparan di atas bahwa dampak yang ditimbulkan dari strategi penyebarluasan UKBI terhadap pelaksanaan UKBI terbukti positif dan efektif. Tentu ke depannya diperlukan strategi lain untuk mendukung pemanfaatan UKBI secara luas, baik untuk pelajar, mahasiswa, masyarakat umum, maupun WNA.
Di samping itu, aplikasi UKBI Adaptif Merdeka juga perlu berbenah diri. Beberapa kelemahan yang terdapat dalam aplikasi dapat disempurnakan secara bertahap. Penyempurnaan ini terus dilakukan seturut perkembangan teknologi saat ini. Penyempurnaan aplikasi UKBI juga merupakan bagian dari layanan UKBI sebagai satu-satunya alat ukur kemahiran berbahasa Indonesia yang valid dan andal.
*Penulis adalah Koordinator KKLP UKBI Kantor Bahasa Provinsi Jambi
[1] https://radioedukasi.kemdikbud.go.id/read/3341/kemendikbudristek-harap-skor-pisa-indonesia-segera-membaik.html
[2] PP 82/2016 tentang PNBP
[3] Peta Kemahiran Berbahasa Indonesia, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2022
[4] Dilaksanakan pada September s.d. Oktober 2022