Rumah Baca Lentera Sarolangun berdiri tanggal 20 September 2020. Komunitas ini memiliki sekretariat di rumah pribadi salah seorang pengurus komunitas, tepatnya di Jalan Lintas Sumatera KM 3, RT 04, Kelurahan Aur Gading Kecamatan Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi. Visi kami adalah terus berusaha menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan misi kami adalah membantu mencerdaskan anak bangsa serta ikut serta dalam kegiatan amal sosial.
Berdirinya komunitas ini dilatarbelakangi ide dari salah seorang teman yang miris melihat kondisi anak-anak yang ke- canduan gawai. Menyikapi kekhawatiran itu, kami berempat ketika itu akhirnya mengambil langkah nyata, yaitu bersepakat untuk mencari solusi atas masalah tersebut.
Kami awali langkah dengan mengunjungi salah satu rumah baca yang sudah lama ada di Sarolangun dan menjadi salah satu referensi kami untuk memulai aksi membuka rumah baca, yaitu Rumah Baca Sahabat Ilmu Sarolangun yang di- komandoi Ibu Meila, guru kami ketika masih di SMA dahulu. Beliau memberikan motivasi dan arahan terkait rumah baca berdasarkan pengalamannya. Beliau juga memberikan donasi buku yang merupakan koleksi buku pertama kami. Semangat membara telah terkumpulkan dari seseorang yang sangat menginspirasi itu. Akhirnya, sedikit demi sedikit, koleksi buku terus bertambah seiring promosi kami di media sosial, seperti Facebook dan Instagram terkait rumah baca yang kami dirikan. Teman-teman kami pun bersemangat untuk ikut mendonasikan buku-buku yang mereka miliki.
Kegiatan Rumah Baca
Rumah Baca Lentera Sarolangun berlokasi di Kelurahan Aur Gading, tepatnya di pinggir jalan lintas Sumatra. Banyak warga di sekitar rumah baca mulai berdatangan bersama anak-anak mereka. Bahkan ada warga yang memandang bahwa rumah baca bisa menjadi wadah bagi anak-anak mereka bisa belajar mengaji. Keinginan tersebut menjadi suatu peluang bagi kami untuk bisa berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa.
Kegiatan mengaji anak-anak setiap sore hari terlaksana dengan baik. Rata-rata anak-anak yang ikut belajar mengaji tersebut masih berusia dini dan belum bisa membaca sendiri. Selain mengaji, anak-anak juga diberi kesempatan melihat- lihat buku bergambar dan mendengarkan dongeng dari kami. Bahkan di setiap hari Sabtu dan Minggu, anak-anak kelas 1 SD banyak berkunjung ke rumah baca walaupun hanya sekadar untuk membaca buku.
Semakin lama, koleksi rumah baca kami makin bertambah. Tambahan koleksi buku berasal dari koleksi pribadi pengurus serta sumbangan dari orang-orang baik dan peduli, mulai dari teman semasa sekolah dahulu, teman kerja, bahkan orang lain yang memang membutuhkan tempat baru bagi koleksi-koleksi bukunya. Tidak sedikit orang yang mendonasikan puluhan buku koleksi pribadinya ke rumah baca kami.
Beberapa bulan setelah Rumah Baca Lentera Sarolangun ini berdiri, kami mencoba menjalin silaturahmi dengan beberapa taman baca lainnya di Sarolangun. Dari perkenalan sebagai sesama pegiat literasi, muncul semangat baru kami tentang perjuangan untuk mencerdaskan anak bangsa lewat literasi. Bahkan, untuk cakupan yang lebih luas, kami mulai ikut bergabung di grup Whatsapp yang berisi para pegiat literasi di Provinsi Jambi. Di grup tersebut, kami menemukan banyak kesamaan ide dan pemikiran terkait literasi. Beragam informasi, seperti cara mendapatkan buku-buku baru gratis sangat banyak kami dapatkan di grup tersebut. Semakin bertambahnya teman sesama pegiat literasi, kami pun semakin bersemangat untuk terus berjuang di dunia literasi.
Sejak Covid-19 melanda hingga sekarang, anak-anak sekolah belajar secara daring. Otomatis mereka sudah mengenal gawai di usia dini. Kebiasaan melakukan pembelajaran dengan gawai membuat anak-anak lebih sering berinteraksi dengan gawainya dibandingkan buku-buku. Rumah Baca Lentera Sarolangun mencoba mengambil peran dengan mengampanyekan gerakan “Ayo, Membaca Buku” kepada anak-anak. Namun, karena keter- batasan dalam banyak hal, gerakan tersebut sedikit terhambat. Kegiatan kami banyak yang berhenti dan rumah baca menjadi sepi.
Rumah Baca Lentera Sarolangun terdiri atas empat orang pengurus, yakni Aan Sagita (Ketua), M. Hidayat (Wakil Ketua), Rahma Tussifa (Sekretaris), dan Fitryah (Bendahara). Pengurus rumah baca memiliki kesibukan masing-masing, seperti guru, operator sekolah, kepala perpustakaan sekolah, dan kesibukan pribadi lainnya. Karena kesibukan tersebut menyebabkan banyak kegiatan rumah baca yang tertunda. Namun, kami sebagai pengurus akan tetap saling bersinergi dan mengagas ideide agar bisa terus menghasilkan inovasi-inovasi bagi keberlangsungan rumah baca.
Salam kami,
Rumah Baca Lentera Sarolangun.