Salah satu pejabat fungsional penerjemah Kantor Bahasa Provinsi Jambi, Lukman, memberikan layanan penjurubahasaan kepada beberapa peneliti dari Abdul Latif Jameel Poverty Action Lab atau J-PAL. Pusat penelitian kemiskinan terkemuka di dunia ini mengerahkan peneliti andal dari Indonesia, Amerika, dan Australia untuk melakukan studi lapangan di Kabupaten Bungo dan Tebo.
Para peneliti J-PAL melakukan wawancara dengan berbagai pihak di wilayah tersebut, termasuk petani karet, sawit, serta perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sana. Dalam proses pengumpulan data ini, juru bahasa memiliki peran kunci. Lukman mendampingi para peneliti dengan menggunakan metode simultan berbisik. Pertanyaan dalam bahasa Inggris diterjemahkan secara lisan ke bahasa Indonesia agar dapat dipahami oleh informan. Begitu pula sebaliknya, jawaban dari informan dalam bahasa Indonesia diterjemahkan secara lisan ke bahasa Inggris untuk para peneliti.
Pendekatan ini memungkinkan terjadinya komunikasi yang lancar antara para peneliti dan informan, sehingga data yang dikumpulkan lebih akurat dan komprehensif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berharga kepada para pemangku kepentingan di tingkat internasional dan nasional. Tujuan utamanya adalah untuk menyusun kebijakan yang efektif dalam menyejahterakan masyarakat, khususnya di daerah yang menjadi fokus penelitian.
Kehadiran Lukman sebagai juru bahasa menunjukkan betapa pentingnya peran penerjemah dalam penelitian lintas bahasa dan budaya. Kontribusinya memastikan bahwa data yang dikumpulkan benar-benar mencerminkan kondisi dan aspirasi masyarakat setempat, sehingga rekomendasi kebijakan yang dihasilkan nantinya lebih relevan dan bermanfaat.
(Lukman)