Bermula

Pada 2016 seorang mahasiswa IAIN Sultan Thaha Saefuddin Jambi yang kini telah bertransformasi menjadi UIN melihat rutinitas yang membosankan. Hampir seluruh kegiatan hanya berkutat di bidang kemahasiswaan belaka. Akhirnya, ia sadar bahwa ia harus melakukan gerakan yang lebih substansial dari semua itu.

Ia pun mulai menyusun gerakan dengan menggandeng beberapa rekannya yang juga memiliki tujuan dan hobi yang sama. Akhirnya, lahirlah suatu komunitas yang diberi nama Jari Menari.

 

Gerakan Awal

Minggu pertama Oktober 2016 enam pemuda duduk bersila di pinggiran air mancur Kantor Gubernur Provinsi Jambi. Mereka merencanakan aksi gelar buku bacaan gratis di Pelataran kantor Gubernur Jambi. Buku yang akan digelar nanti adalah buku koleksi mereka. Namun, mereka tidak mempunyai buku bacaan khusus anak-anak. Mereka pun iuran untuk membelinya di salah satu toko buku tertua di Kota Jambi, Toko Hotong.

Hari yang dinanti-nanti pun tiba. Mereka kembali ke tempat titik kumpul, di depan Kantor Gubernur Jambi. Namun, mereka bingung sebab hampir seluruh tempat sudah dipenuhi oleh para pedagang. Setelah berdiskusi dengan anggota Satpol-PP, mereka diberi tempat di bawah tulisan Kantor Gubernur Jambi.

Hari pertama membuka lapak baca gratis mereka mendapat- kan antusias yang luar biasa dari pengunjung. Karena tidak sem- pat menuntaskan bacaannya, pengunjung berjanji akan datang minggu berikutnya. Akhirnya, rasa lelah mereka pun terbayar.

Gerakan-Gerakan Selanjutnya

Komunitas Jari Menari (KJM) tidak berhenti hanya sebatas membuka lapak baca gratis di pusat keramaian kota ataupun di berbagai kegiatan mahasiswa. KJM juga mengadakan kegiatan lain yang masih berkaitan dengan gerakan literasi. Mereka mengadakan diskusi karya anggota komunitas yang diadakan setiap malam Kamis di depan Patung Sultan Thaha Saefuddin. Hasil diskusi itu nantinya menjadi masukan sebelum karya- karya itu diterbitkan di buletin Kolam Jari Menari. KJM membuka kelas menulis puisi bersama penulis lokal yang namanya telah ada di kancah nasional. KJM juga menggelar hiburan rakyat yang bernama Karya Merdeka. Kegiatan Karya Merdeka diadakan di Perumahan Citra Kenali RT 62. Kegiatan yang hampir sama pun digelar dengan nama Bumi Puisi.

Jika hiburan rakyat di Perumahan-Perumahan dinamai Karya Merdeka, KJM juga mengadakan kegiatan yang hampir serupa, yaitu Bumi Puisi. Kegiatan ini berlokasi di keramaian Kota Jambi. KJM pun sudah mulai memberanikan diri berkola- borasi dengan berbagai instansi dan komunitas lainnya. Di kegiatan Bumi Puisi ini lah pertama kali KJM mendapatkan dukungan dari media cetak di Jambi, Jambi Ekspress.

Pada hari  ulang  tahun  yang  kedua,  KJM  mengadakan

rangkaian kegiatan dengan tema Literakdiktif. Pada kegiatan ini, KJM mengadakan lomba baca puisi tingkat SMP se-Kota Jambi, lomba menulis esai tingkat SMA se-Kota Jambi, diskusi gerakan literasi, gelar lapak baca dan zine dari berbagai komunitas literasi lain, serta pertunjukan teater.

Kegiatan-kegiatan ini mendapat banyak dukungan dari berbagai lembaga dan komunitas literasi lain. Di luar dugaan ternyata hampir seluruh sekolah yang diundang mengirimkan wakilnya. Walaupun awalnya pihak sekolah ragu untuk me- ngirimkan wakilnya karena KJM tidak bekerja sama dengan Dinas Pendidikan, padahal KJM telah mengirim surat kepada instansi tersebut, tetapi tidak mendapat tanggapan.

Pada bulan Ramadan KJM mengadakan kegiatan Ramadhan Gembira selama satu bulan. Adapun rangkaian kegiatannya, antara lain, menonton film kisah Nabi Muhammad saw. dan ahlulbaitnya, mendongeng kisah-kisah nabi dan rasul, belajar

berselawat, membaca buku bersama, serta dipuncaki dengan malam Al-Quds dengan tadarus puisi. Rangkaian kegiatan ini diadakan di Garasi Baca KJM dan Masjid Rahmatul Mursidi di daerah Pinang Merah.

Pada HUT ke-3 dan ke-4, KJM mengadakan kegiatan Kemah Aksara di Kanal Kuno Kawasan  Candi  Muaro  Jambi. Jika menyilau masa lampau, Jambi memiliki universitas alam terbesar pada zamannya. Namun, universitas itu telah menjadi puing-puing bata merah yang kini hanya dipandang sebatas tempat berwisata dan berfoto. Hanya berlandaskan hal ini, KJM begitu percaya diri bahwa Jambi (Swarnabhumi atau Sribhoga) pada masanya sebagai muara literasi di Nusantara. Oleh karena itu, bertepatan di universitas alam terbesar kami mengangkat tema Muaro Literasi, yang harapannya kegiatan ini bisa berjalan setiap tahunnya.

Pada 2020, dunia panik. Pandemi Covid-19 seolah membuat semua gerakan literasi berhenti. Karena pandemi ini juga lah, kegiatan KJM tidak dilaksanakan. Setelah keadaan membaik, KJM mulai kembali mengadakan kegiatan secara daring di IG live dan zoom.

Akhir Kata

Kini Komunitas Jari Menari banyak dikenal oleh rekan-rekan, baik di Jambi maupun di luar Jambi. Ada beban tersendiri ketika KJM pernah tidak berkegiatan dengan kurun waktu yang cukup lama. Sebagai penutup berikut adalah kisah perjalanan Komunitas

Jari Menari.

Komunitas Jari Menari (KJM) adalah sebuah perkumpulan yang bergerak di bidang literasi yang bertujuan untuk mem- budayakan membaca di lingkungan masyarakat agar terwujud- nya masyarakat yang cerdas, mandiri, bermartabat, berwawasan sosial, dan berbudi luhur. KJM lahir pada tanggal 8 Oktober 2016. Kawan-kawan dapat menyapa kami di akun instagram @ komunitasjarimenari.

Tujuan KJM, antara lain, membudayakan membaca di ling- kungan masyarakat, menjadi mitra pemerintah untuk melak- sanakan gerakan literasi nasional (GLN), terjalinnya komunikasi dan peningkatan apresiasi masyarakat terhadap budaya literasi, serta membangun kesadaran masyarakat untuk mengenali fitrahnya sebagai manusia literat.