Salam Literasi.
Pada tahun 2018 yang lalu lalu, salah seorang teman yang mengelola Cinta Baca Sumsel bertemu dan berdiskusi dengan salah seorang pengelola TBM di Jambi. Mereka mendiskusikan tentang situasi literasi di Jambi saat itu. Dari diskusi tersebut, ada satu simpulan bahwa kebutuhan yang harus ditingkatkan terkait literasi di Jambi adalah buku. Buku yang dimaksud adalah buku-buku selain buku pelajaran di sekolah. Maka kami pun mencoba untuk memenuhi kebutuhan buku tersebut.
Selama tiga bulan pertama, setelah Cinta Baca Jambi dibuka, tidak ada anak-anak yang datang untuk membaca atau hanya sekadar berkunjung untuk melihat-lihat. Kami berinisiatif untuk memperbaiki tampilan rumah baca ini dengan baik agar ada yang berkunjung. Selain itu, kami pun mulai mengunjungi sekolah-sekolah di sekitar rumah baca untuk membangun relasi dengan guru-guru di sekolah-sekolah tersebut. Bahkan kami menemui anak-anak yang sedang bermain sepeda di jalan-jalan perumahan atau anak-anak yang sedang bermain layangan. Hingga suatu ketika, sekelompok anak-anak datang ke rumah baca untuk meminta air minum dan mereka pun tahu bahwa ada tempat yang menyediakan buku-buku bacaan. Itulah awal Cinta Baca dikunjungi oleh anak-anak.
Di lokasi Cinta Baca yang pertama, kami menyediakan beragam fasilitas bagi anak-anak yang datang berkunjung. Ada lapangan basket mini, beberapa permainan seperti catur, ular tangga, dan uno. Fasilitas tersebut kami sediakan untuk meman- cing mereka agar betah datang ke Cinta Baca untuk membaca buku. Apabila mereka bosan membaca, mereka bisa bermain sejenak. Begitu juga sebaliknya.
Cinta Baca Jambi memiliki visi menciptakan manusia Indonesia yang cerdas dan berbudi luhur. Sedangkan misinya adalah menjadi fasilitator dan motivator pembangunan pusat kegiatan belajar masyarakat berbasis perpustakaan dan pendi- dikan non-formal yang bermultifikasi.
Cinta Baca Jambi memiliki empat program utama yang kami sebut dengan kelompok belajar (Kejar), yaitu Kejar Baca,Kejar Cerdas, Kejar Sehat, dan Kejar Luhur. Pada program ini, kami mengarahkan perpustakaan Cinta Baca Jambi menjadi perpustakaan kekinian, bukan tempat yang kaku, buku yang berdebu, dan tidak boleh berisik. Kami ingin memberikan pemahaman bahwa belajar dan membaca bisa tumbuh menjadi budaya positif seperti pada program Kejar Baca. Setiap minggu, kami membacakan buku-buku tertentu kepada anak-anak dengan tujuan agar anak-anak memiliki keinginan yang lebih untuk membaca buku dan bisa mengalihkan perhatian mereka dari kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.
Selain itu, ada juga program lainnya, seperti persentase buku berkarakter (Perbuker), Culture Exchange, nonton bareng, dan belajar non-formal (menyesuaikan dengan kebutuhan). Sedangkan untuk bahan bacaan, di perpustakaan kami terdapat banyak buku yang bisa dibaca, mulai dari bacaan anak-anak, dewasa, dan umum. Buku anak yang paling banyak diminati anak adalah buku yang mempunyai lebih banyak gambar dan sedikit tulisan.
Dalam mengelola rumah baca ini, kendala utama yang kami hadapi terkait dengan sekretariat tetap. Selama empat tahun ini, Cinta Baca Jambi sudah tiga kali berpindah-pindah tempat. Tentu saja hal itu sangat merepotkan kami, mulai dari persiapan dan proses pindah, hingga menata kembali rak dan buku-buku di tempat yang baru. Kami tetap semangat untuk mengelola rumah baca ini agar setiap anak mencintai buku. Walaupun di masa pandemi Covid-19 ini segala bentuk aktivitas dilakukan secara terbatas, semoga ada jalan keluar terbaik bagi kita untuk tetap menggiatkan budaya literasi di Jambi.
Bagi teman-teman yang ingin melihat kegiatan-kegiatan di Cinta Baca Jambi, bisa mengunjungi kami di media sosial instagram @cintabacajambi, facebook @cintabacajambi, dan kanal youtube @CintaBaca.